4 Alasan Beli Laptop Baru Ketimbang Bekas, Jauh Lebih Efisien!

4 Alasan Beli Laptop Baru Ketimbang Bekas, Jauh Lebih Efisien!

Apakah kamu sedang terpikirkan untuk membeli laptop? Ada alasan beli laptop baru ketimbang bekas.

Tentunya, membeli laptop baru maupun bekas butuh pertimbangan. Biasanya, tidak jauh dari faktor keuangan atau finansial itu sendiri.

Namun, berdasarkan performa dan pengalaman, laptop baru tentu lebih gahar. Bahkan, bisa dikatakan masa penggunaannya bisa awet sampai 5 tahun ke depan.

Berikut ini beberapa alasan beli laptop baru ketimbang bekas yang perlu kamu ketahui.

1. Kondisi yang Lebih Baik

Kondisi laptop baru

Alasan beli laptop baru ketimbang bekas yang pertama tentu terkait kondisi. Selain kondisi, performa biasanya juga lebih maksimal.

Kondisi ini mencakup 2 hal yang bisa diperhatikan:

  • Hardware merupakan perangkat keras dari suatu perangkat. Contoh hardware seperti kondisi fisik, media penyimpanan, random access memory (RAM), layar, keyboard, dan masih banyak lainnya.
  • Software merupakan perangkat lunak suatu perangkat. Contoh software seperti sistem operasi yang digunakan, aplikasi, driver, dan masih banyak lagi lainnya.

Tentu, membeli laptop baru menjadi kebanggaan tersendiri. Bukan tentang pamer atau apanya, tetapi biasanya juga jauh lebih awet.

Ibaratnya masih baru, belum pernah dipakai. Saat dibeli dan digunakan oleh pengguna, itu adalah pemakaian pada tangan pertama.

2. Bisa Awet Hingga 5 Tahun ke Depan

Laptop awet

Alasan selanjutnya adalah bisa awet hingga 5 tahun ke depan. Sebagai salah satu contoh adalah perangkat laptop Admin yang sedang dipakai.

Admin memiliki laptop merek ASUS dengan pembelian pada tahun 2019 awal. Membeli laptop karena kebutuhan perkuliahan yang mendesak, membutuhkan RAM tinggi, untuk keperluan:

  • Mata kuliah “Desain dan Multimedia” yang membutuhkan aplikasi seperti Blender, Adobe Photoshop, Adobe Premiere Pro, dan banyak lagi.
  • Mata kuliah “Mobile Programming” yang membutuhkan aplikasi seperti Android Studio, Flutter, Visual Studio, dan banyak lagi.

Kebetulan, laptop yang dibeli dari 2019 awal masih awet hingga pertengahan 2023. Alias, sudah hampir 5 tahun digunakan, tepatnya 4,5 tahun.

Performa masih bagus dan maksimal. Masih awet dan tahan lama. Hanya saja, tentu terjadi penurunan performa.

Performa yang begitu terasa adalah masa daya tahan baterai yang awalnya 5 jam berkurang menjadi 2 jam saja. Tentunya, ini masih sangat awet.

Di sisi lain, tidak ada pergantian dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Masih seperti biasa dan normal. Untuk kendala bisa terjadi, tetapi bisa dihitung jari.

Baca juga: Daftar Rekomendasi Laptop untuk Pelajar yang Paling Worth It!

3. Garansi dan Jaminan yang Aman

Jaminan dan garansi

Alasan beli laptop baru ketimbang bekas yang selanjutnya tentu masalah garansi dan jaminan. Di mana, saat kamu membeli perangkat laptop baru akan memperoleh garansi dan jaminan, seperti:

  • Gratis biaya service dalam beberapa periode waktu
  • Garansi instalasi sistem operasi yang didukung oleh sistem operasi Windows langsung (bukan bajakan)

Sehingga, kamu bisa memastikan mendapatkan perangkat yang jauh lebih Aman. Berbeda halnya dengan laptop yang bekas, ada kemungkinan yang bisa saja terjadi.

Beberapa contohnya sistem operasi yang digunakan bukan original atau format aslinya. Sementara itu, banyak penggunaan aplikasi yang memang bukan aplikasi resmi, seperti aplikasi bajakan.

Sehingga, kamu sebagai pemilik baru dari laptop bekas tersebut kurang paham akan track record perangkat sebelumnya. Sehingga, kamu harus lebih hati-hati, takutnya banyak virus maupun cacat di dalam yang tidak kamu ketahui.

4. Baterai yang Lebih Tahan Lama

Kondisi baterai tahan lama

Alasan beli laptop baru ketimbang bekas yang selanjutnya tidak jauh dari poin yang kedua.

Hal ini merujuk pada buku pedoman atau referensi laptop yang dibeli. Biasanya, memang ada ketahanan yang menurun jika sudah dicas ratusan atau ribuan kali.

Seperti yang sudah dicontohkan di atas, pada saat digunakan daya tahan bisa mencapai 5 jam. Setelah 4 tahun berjalan, performa menurun hanya 2 jam dan baterai menjadi boros alias cepat habis.

Namun, jika dari sisi efisiensi tentu lebih hemat. Tidak ada biaya perbaikan, maintenance, hingga upgrade dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak.

Jika ditotal dalam 4 tahun pemakaian tersebut, setidaknya dengan harga laptop Rp 5,5 juta, kita menggunakan sebesar Rp 1,375 juta untuk per tahunnya. Sangat minimal dan efisien sekali.

Hanya saja, dalam kasus pengalaman Admin, butuh penggantian charger laptop karena memang usang dan rusak pemakaian. Seringkali terbelit saat menggulung, sehingga membuat kabel dalamannya menjadi rusak.

Baca juga: Mending Beli Laptop Baru atau Bekas? Ini Pertimbangannya

Akhir Kata

Sekian beberapa alasan beli laptop baru ketimbang bekas yang sudah sepatutnya kamu ketahui. Laptop baru tentu memberikan garansi dan jaminan yang jauh lebih aman.

Intinya, kamu sebagai orang atau tangan pertama. Kalau kamu membeli bekas, kamu tidak tahu bagaimana track record-nya.

Selain itu, adanya kemungkinan biaya untuk memperbaiki jika suatu saat terjadi kerusakan. Bisa jadi juga malah upgrade yang butuh biaya, karena laptop sudah usang dari segi usia pemakaian atau penggunaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *